Selasa, 18 Maret 2014

Proposal PTK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IX.D SMP AL KAUTSAR BANDAR LAMPUNG A. Latar Belakang Masalah. Seluruh aspek kehidupan yang awalnya dipahami orang sebagai suatu pengetahuan yang baku, dewasa ini mengalami perubahan dan dipertanyakan kembali. Seperangkat teori dalam disiplin ilmu apapun, kini mengalami pengkajian ulang, validasi bahkan revisi. Apalagi berbagai instrument teknis dan fasilitas yang kita miliki dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tersa menjadi kuno. Fenomena yang demikian ini tak terkecuali juga terjadi dalam konteks pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam yang untuk selanjutnya disingkat menjadi PAI. Eksistensi agama yang merupakan kebenaran mutlak dan menjadi aturan bagi setiap pemeluknya, di Indonesia dijamin keberadaannya, karena bangsa Indonesia memberikan kebebasan kepada warga negaranya untuk memeluk agama berdasarkan kepercayaan masing-masing. Sejak dahulu hingga sekarang agama dengan tangguh menyatakan eksistensinya, berarti ia mempunyaiperan dan fungsi dalam kehidupan ini. Mendidik yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik akan lebih berhasil dibandingkan dengan mendidik yang didasarkan atas kepentingan pendidik. Hal ini sebagai mana dimaksud oleh Faiqoh yakni suasana belajar yang demokratis atau dengan memperhatikan kondisi para siswa akan menjadikan suasana kondusif bagi pencapaian hasil belajar yang optimal.1 Oleh karena itu masalah kebutuhan peserta didik terhadap agama perlu dijadikan landasan primer bagi pendidikan agama dalam hal ini PAI. Diantara peran strategis PAI dalam system pendidikan Nasional terletak pada fungsi pentingnya mencapai tujuan pendidikan nasional, terutama untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab sebagai mana tertuang dalam pasal 3 UU Sisdiknas Tahun 2003.2 Hal ini diperkuat juga pada pasal 37 ayat 1 UU Sisdiknas Tahun 2003yang berbunyi : Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : a) pendidikan agama, b) pendidikan kewarganegaraan, c) bahasa, d) matematika, e) ilmu pengetahuan alam f)ilmu pengetahuan social, g) seni dan budaya, h) pendidikan jasmani dan olah raga,i) keterampilan atau kejuruan dan j) muatan lokal. 3 _____________________________ 1. Faiqoh. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Dirjend Bimbgais. Jakarta hlm 73. 2 Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendd Nasional, Eka Jaya, Jakarta. Hlm45 3 Ibid hlm 53 Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : a) pendidikan agama, b) pendidikan kewarganegaraan, c) bahasa, d) matematika, e) ilmu pengetahuan alam f)ilmu pengetahuan social, g) seni dan budaya, h) pendidikan jasmani dan olah raga,i) keterampilan atau kejuruan dan j) muatan lokal. 4 Jadi PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional serta merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada pada setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang ada di Indonesia. Namun dalam kenyataannya rata-rata hasil belajar PAI peserta didik belum dapat menjadi peoman dalam sikapnya pada kehidupan sehari-harinya. Hal ini dapat terlihat pada tabel berikut : Tabel 1 Jumlah peserta didik kelas IX. D SMP Al Kautsar Bandar Lampung TP. 2013-2014 Kelas Jumlah Peserta didik Jumlah Laki-laki Perempuan IX. C 12 27 39 Sumber : Dokumentasi SMP Al Kautsar Bandar Lampung TP2013/2014 ________________________ 4 Ibid hlm 53 Tabel 2 Data Nilai Hasil Mid Semester Pendidikan Agama Islam Kelas IX. D SMP Al Kautsar Bandar Lampung Semester Ganjil No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1 ANNISA SALSABILA 75 90 TUNTAS 2 CYNTIA SARELIA 75 82 TUNTAS 3 DADI PARAMA WK 75 74 TIDAK TUNTAS 4 DEWI OKTAVIANI H 75 68 TIDAK TUNTAS 5 DICKY EKA SAPUTRA 75 68 TIDAK TUNTAS 6 FAISHAL PRASTHA M 75 92 TUNTAS 7 FAQIH RAMADHAN 75 64 TIDAK TUNTAS 8 FARHAN JALU 75 80 TUNTAS 9 FERDIAN HARISTAMA 75 82 TUNTAS 10 GUNTUR NUGROHO R 75 40 TIDAK TUNTAS 11 ICHSANSYAH R 75 78 TUNTAS 12 INDAH SETIA NINGRUM 75 88 TUNTAS 13 IRFAN IQBAL 75 66 TIDAK TUNTAS 14 LIVIA AZZURA 75 80 TUNTAS 15 M ALVIN ILHAMSYAH 75 82 TUNTAS 16 M DHAFA PUTRA A 75 70 TIDAK TUNTAS 17 M NURIEL HUDA 75 72 TIDAK TUNTAS 18 M MIKA MAULANA 75 58 TIDAK TUNTAS 19 M FIKRI FAKHRUDDIN 75 78 TUNTAS 20 M SULTAN HAIDIRSYAH 75 72 TIDAK TUNTAS 21 NADYA ISTIFADAH 75 73 TIDAK TUNTAS 22 NOVALDI ARYA G 75 84 TUNTAS 23 NUR IKHLASSIYAH 75 86 TUNTAS 24 PUTRI FADHILAH 75 90 TUNTAS 25 PUTRI INDAH SAFIRA 75 74 TIDAK TUNTAS 26 QUR AINI WULANDARI 75 72 TIDAK TUNTAS 27 RANGGA ADHITYA Y 75 73 TIDAK TUNTAS 28 RAYHAN K PERDANA 75 71 TIDAK TUNTAS 29 RIZKI GIALI R 75 72 TIDAK TUNTAS 30 SANDY SUSILOWATI 75 84 TUNTAS 31 SEPTIAN MULYA PR T M 75 82 TUNTAS 32 SHERINA ALISA PUTRI 75 58 TIDAK TUNTAS 33 SINTIA SAPUTRI 75 74 TIDAK TUNTAS 34 SISI DIAN YURISKA 75 73 TIDAK TUNTAS 35 STELLA FERLINDA 75 72 TIDAK TUNTAS 36 TUTI ALAWIYAH 75 68 TIDAK TUNTAS 37 YESSI MIRANTIKA N 75 80 TUNTAS 38 YUNI ANGRAINI 75 72 TIDAK TUNTAS 39 ZANDRA AHMAD TR 75 72 TIDAK TUNTAS Sumber : Leger Nilai Semester 1 TP 2013/2014 SMP Al Kautsar Bandar Lampung. Selain itu pelajar sekolah menengah pertama cenderung kurang menyenangi mata pelajaran PAI karena merasa tidak mampu mempraktekannya; kondisi ini terlihat dari kecendrungan siswa yang masih enggan melaksanakan perintah agama, melaksanakan sholat lima waktu contohnya (observasi). Pelaksanaan proses belajar mengajar PAI sebagai subsistem pendidikan Nasional dan sebagai wahana pendidikan nilai perlu selalu diupayakan keberhasilannya dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi. Guna mengetahui tercapai tidaknya proses belajar mengajar PAI ini diukur berdasrkan hasil belajar siswa. Hasil belajar sisiwa dapat menggambarkan tingkat keberhasilan pelajaran PAI yang dilaksanakan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar ini. Faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi faktor eksternal dan internal peserta didik/siswa. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar peserta didik antara lain kurikulum, guru, sarana dan prasarana serta iklim pendidikan. Dari pihak siswa (faktor internal) antara lain dapat berupa latar belakang kognitif (kecerdasan, kemampuan berfikir kreatif, kemampuan penalaran), latar belakang afektif/non kognitif yang antara lain motivasi, minat, sikap, bakat, konsep diri dan peran orang tua serta kemandirian belajar. Hasil belajar merupakan suatu fungsi dari sekumpulan faktor yang saling berkaitan yang kebanyakan dari karakter non kognitif.5 _______________________________________ 5 Burn R.B. Konsep Diri, Terjemahan Eddy. Archan. Jakarta Produk dari proses pembelajaran diukur berdasarkan hasil belajar siswa merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhi dan saling berkaitan anatara lain karakter non kognitif. Karakter non kognitif itu antara lain motivasi, minat, sikap, bakat, konsep diri, kemandirian dan sebagainya. Berangkat dari fenomena diatas, maka peneliti memandang penting dalam memecahkan permasalahan yang terjadi dan dapat dilakukan sesuai waktu yang tersedia, hemat biaya dan daya dukung lain yang dapat memperlancar dalam penelitian ini. Maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas tentang upaya meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam melaui kemandirian belajar terhadap hasil belajar PAI kelas IX D SMP Al Kautsar Bandar Lampung. B. Identifikasi Masalah. Berdasarkan gejala-gejala yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah diatas, maka selanjutnya dapat diidentifikasi beberapa permasalahan tentang hasil belajar yang dihubungkan dengan faktor psikologis siswa, berkenaan dengan kemandirian belajar, yaitu : 1. Mengapa nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran tidak tuntas? 2. Bagaimanakah kemandirian siswa terhadap mata pelajaran PAI? 3. Apakah benar sinyalemen yang mengatakan bahwa kebanyakan siswa kurang mandiri dalam mengikuti pelajaran PAI? 4. Apakah rendahnya kemandirian terhadap mata pelajaran PAI menyebabkan hasil belajar yang rendah pula? C. PEMBATASAN MASALAH. Masalah pokok yang ingin dikaji dalam penelitian ini ditekankan pada hasil belajar PAI dengan faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor eksternal dan internal. Untuk meneliti semua faktor yang mempengaruhi terhadap hasil belajar nampaknya tidak mudah untuk dilakukan, mengingat banyaknya variable yang mempengaruhi hasil belajar siswa teraebut. Mengingat adanya keterbatasan kemampuan pada peneliti, maka dalam penelitian ini masalahnya dibatasi pada faktor internal yang non kognitif bagi siswa karena diduga mempunyai hubungan kuat dengan hasil belajar siswa, yaitu kemandirian belajar. D. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah faktor internal non kogniftif yang berupa kemandirian belajar menentukan hasil belajar PAI. Dari rumusan masalah pokok tersebut Penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah kemandirian belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IX. D SMP Al Kautsar Bandar Lampung. E. Hipotesis Tindakan. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris, berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa hipotesis adalah pernyataan atau jawaban awal, yang kebenarannya belum dapat dipastikan tanpa ada pembuktian terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah dan pendapat diatas, hipotesis yang diajukan adalah kemandirian belajar apat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IX D siswa SMP Al Kautsar Bandar Lampung. F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. 1. Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IX D SMP Al Kautsar Bandar Lampung dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa yang memiliki kemandirian belajar. 2. Kegunaan Penelitian. Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan peneliti pada proses pembelajaran dan juga memberikan gambaran mengenai kontribusi kemandirian belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Temuan dari penelitian ini diharapkan juga berguna untuk : 1) pembinaan siswa guna pengembangan faktor internal non kognitif pendukung peningkatan hasil belajar khususnya kemandirian belajar. 2) lebih lanjut penelitian ini diharapkan akan bermanfaat dalam upaya peningkatan keberhasilan tujuan pembelajarn PAI sebagai salah satu sub system dalam pendidikan. Selain itu temuan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan bagi pengelola sekolah, sesuai kewenangan yang dimiliki untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar PAI. G. Metodologi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Dalam penelitian ini, bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Dilihat dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan. 1) Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2) Tindakan – menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.6 _______________________________________ 6. Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 2-3 Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Pada intinya PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul dikelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika adaanggapan bahwa permasalahan dalam tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti. Dengan demikian penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) terkait dengan persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Perencanaan, pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan dimana dan bagaimana tindakan akan dilaksanakan. 2) Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan 3) Pengamatan merupakan tahapan yang bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 4) Refleksi berarti pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.8 ___________________________________________ 8Ibid, h. 16-21 Secara umum siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1 : Siklus PTK Siklus I Siklus II Siklus III 2. Subjek Penelitian dan Sampel 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IX. D SMP Al KAutsar Bandar Lampung yang Berjumlah 39 orang peserta didik. 2. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.9 Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa sampel itu sebagian dari jumlah siswa seluruhnya yang akan dijadikan obyek penelitian. Selanjutnya Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa :“Untuk sekedar ancer-ancer jika pengambilan subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subyeknya besar maka dapat diambil antara 10– 5 %, atau 20–5 % atau lebih”.10 Dari pendapat di atas, mengingat jumlah subyeknya kurang dari 100 maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel 100 % dari jumlah populasi yang ada yaitu 39 orang peserta didik untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. ___________________________ 9Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Ed. Rev VI, Op.Cit, h.131 0 Ibid, h.102 3. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode antara lain sebagai berikut. a. Metode Observasi Metode observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Adapun jenis observasi yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut. 1) Observasi Partisipatif Cara ini digunakan agar data yang diinginkan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Dalam observasi ini, peneliti sebagai guru juga sekaligus pelaku penelitian terlibat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Dengan observasi partisipan, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Selain peneliti berpartisipasi dalam observasi, peneliti juga sekaligus sebagai fasilitator. Sehingga peneliti turut mengarahkan peserta didik yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang diinginkan oleh peneliti. Dengan menggunakan metode ini, peneliti mengamati secara langsung terhadap obyek yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang keadaan lokasi penelitian, kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik dan lain-lain. 2) Observasi Aktivitas Kelas Observasi aktivitas kelas merupakan suatu pengamatan langsung terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya dalam pembelajaran, sehingga peneliti memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti dapat melihat secara langsung tingkah laku peserta didik, kerjasama, serta komunikasi di antara peserta didik dalam kelompok. b. Pengukuran Tes Hasil Belajar Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.11 Tes hasil belajar kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar. Pengukuran tes hasil belajar ini dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Tes tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka mengetahui kemandirian belajar siswa untuk meningkatkan hasi belajar PAI peserta didik kelas IX D SMP Al Kautsar Bandar Lampung, Tes yang dimaksud adalah tes formatif yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran, hasil tes ini akan digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar PAI peserta didik melalui Kemandirian Belajar. ______________________________ 11 Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional), h. 256 c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.12 Peneliti menggunakan pendekatan ini untuk mengetahui data-data terkait dengan profil SMP Al Kautsar, stuktur organisasi, jumlah guru, dan juga untuk mengetahui data peserta didik kelas IX yang mengikuti mata pelajaran PAI, serta data-data yang terkait lainnya. 4. Metode Analisis Data Penelitian ini adalah peneltian tindakan kelas (PTK), analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Menurut Soedarsono FX, jika yang dikumpulkan berupa data kualitatif, maka analisis dilakukan secara kualitatif pula. Proses tersebut dilakukan melalui tahap: __________________________ 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Op.Cit, h. 231 menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi (mengaitkan gejala) secara sistematis dan logis serta membuat abstraksi atas kesimpulan makna hasil analisis. Teknik analisis data kualitatif terdiri dari tiga tahap pokok, yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan proses pemilihan data yang relevan, penting, bermakna, dan data yang tidak berguna untuk menjelaskan tentang apa yang menjadi sasaran analisis. Langkah yang dilakukan adalah menyederhanakan dengan membuat jalan fokus, klasifikasi dan abstraksi data kasar menjadi data yang bermakna untuk dianalisis. Data yang telah direduksi selanjutnya disajikan dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk paparan data yang memungkinkan untuk ditarik kesimpulan. Akhir dari kegiatan analisis adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari penelitian tindakan kelas. Sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka atau data kuantitatif, cukup dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan sajian visual. Sajian tersebut untuk menggambarkan bahwa dengan tindakan yang dilakukan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar setiap siklus digunakan analisis kuantitatif dengan rumus : 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Nilai Rata-rata = Σ X Σ N Dengan = Nilai rata-rata Σ X = Jumlah semua nilai peserta didik Σ N = Jumlah peserta didik 2. Untuk ketuntasan belajar Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: P = Jumlah peserta didik yang lulus x 100 % Jumlah semua peserta didik

1 komentar: